Post views: counter Post views: counter
Post views: counter

Pentingnya Restorasi Gambut bagi Masyarakat dan Lingkungan

Pentingnya Restorasi Gambut bagi Masyarakat dan Lingkungan
Bencana dan Skripsi
Sepenggal kisah tentang kebakaran hutan dan lahan gambut tahun 2015
Kebakaran hutan merupakan fenomena yang sering terjadi di Indonesia (Stolle et al, 1999) yang menjadi perhatian lokal dan global (Herawati dan Santoso, 2011). Kebakaran hutan bukan hal baru di Indonesia karena di Sumatera dan Kalimantan kebakaran hutan sudah terjadi sejak abad ke-17 (Barber dan Schwiehelm, 2009). Namun baru pada tahun 1980 terjadi peningkatan luas dan intensitas terjadinya kebakaran hutan, khususnya di Sumatera dan Kalimantan. Lahan yang mudah terbakar tersebut adalah lahan gambut. Kebakaran hutan dan/atau lahan telah menimbulkan fenomena kabut asap yang merupakan salah satu sumber emisi gas rumah kaca (www.pantaugambut.id , 2017)
Gambar 1: Fenomena kabut asap di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat akibat kebakaran hutan dan/atau lahan gambut tahun 2015
Oleh: Muhammad Amin, 2015
Fenomena kabut asap merupakan peristiwa yang belakangan ini marak menjadi perhatian masyarakat luas. Munculnya kabut asap akibat kebakaran hutan dan/atau lahan secara besar-besaran menimbulkan dampak multi-dimensional yang sangat besar dan bersifat merugikan. Salah satu dari dampak tersebut adalah terjadinya degradasi kualitas udara yang sangat signifikan, yang berimbas pada penurunan tingkat kenyamanan dan kesehatan bagi masyarakat yang mengalami kabut asap (Greenpeace, 2015).
Penyebab Kebakaran Hutan dan/atau Lahan Gambut
Penyebab terjadinya kebakaran hutan sangat beragam, tetapi menurut Suratmo (1985), lebih dari 90% kebakaran hutan disebabkan oleh manusia. Kebakaran hutan pada hutan alam juga disebabkan oleh kelalaian manusia yang didorong oleh adanya musim kemarau yang panjang, sehingga potensi bahan bakar meningkat. Menurut Fuller (1991) dan dipertegas kembali oleh Debano et al. (1998), api (kebakaran) bisa terjadi apabila terdapat tiga komponen, antara lain : bahan bakar, energi panas, dan oksigen yang disebut segitiga api (fire triangle). Kebakaran hutan disebabkan oleh dua faktor utama yaitu faktor alam dan faktor manusia baik disengaja atau pun tidak disengaja (Direktorat Perlindungan Hutan, 1983). Secara alami kebakaran hutan disebabkan oleh tiga faktor yaitu adanya oksigen, bahan bakar, dan sumber panas.
Gambar 2:  Segitiga Api
Sumber: Debano et al, 1998
Efek Kebakaran Hutan dan/atau Lahan Gambut
Kebakaran hutan dan/atau lahan yang terjadi pada tahun 2015 yang lalu menyebabkan berbagai kerugian di berbagai sektor. Seperti yang dilansir di situs www.pantaugambut.id , kerugian tersebut meliputi:
Gambar 3: Dampak kebakaran hutan dan/atau lahan gambut tahun 2015
Kota Sawahlunto-Provinsi Sumatera Barat
Kebakaran hutan dan/atau lahan gambut yang melanda Sumatera dan Kalimantan dirasakan juga dampaknya oleh masyarakat di Provinsi Sumatera Barat. Hampir semua Kabupaten/Kota di provinsi ini terpapar kabut asap selama kurang lebih hampir tiga bulan, terutama masyarakat Kota Sawahlunto. Kota Sawahlunto yang dikelilingi oleh perbukitan menyebakan kota ini berbentuk seperti kuali yang jika pencemar masuk ke daerah tersebut sangat susah untuk hilang karena hanya bisa terdeposisi secara vertikal ke atas dan ke bawah. Bersama alumni Teknik Lingkungan ITB angkatan 1994 saya membagikan masker gratis N-95 untuk mereduksi penyakit pernafasan di daerah itu. Berikut ini adalah beberapa foto kegiatan pembagian masker pada tahun 2015.
Gambar 4: Membantu Alumni Teknik Lingkungan-ITB angkatan 1994 dalam pembagian masker N-95 kepada masyarakat Kota Sawahlunto tahun 2015
Oleh: Muhammad Amin, 2015

Terlahir Ide untuk Membuat Skripsi atau Tugas Akhir
Gambar 5: Memandangi kota yang diselimuti kabut asap dari ketinggian Kota Sawahlunto
Oleh: Muhammad Amin, 2015
Setelah melihat sendiri kondisi Kota Sawahlunto yang diselimuti kabut asap akibat kebakaran lahan gambut, terpikir oleh saya dan pembimbng saya untuk menjadikan peristiwa ini sebagai bahan penelitian dalam menyelesaikan tugas akhir saya. Dengan dibimbing oleh Dr. Fadjar Goembira, M.Sc dan Defriman Djafri, Ph.D saya menggarap skripsi dengan judul “Analisis Konsentrasi Logam Dalam PM10 Di Udara Ambien  Kota Sawahlunto Pada Saat Kabut Asap Serta Perkiraan Risiko Terhadap Kesehatan”. Hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang terkena gangguan pernapasan.
Particulatte Matter (PM10)
Salah satu pencemar yang diemisikan oleh kebakaran lahan gambut yang menyebabkan banyaknya masyarakat mengalami gangguan pernafasan bahkan menyebabkan kematian adalah partikel berukuran 10 mikrometer atau disebut juga dengan PM10. Berikut ini adalah gambar ilustrasi dari PM10.

Gambar 6 Perbandingan Ukuran Partikulat
Sumber : US EPA, 2005

Partikel debu yang berdiameter kurang dari 10 μm sangat berbahaya, karena memiliki kemampuan yang lebih besar untuk menembus ke dalam paru. Rambut di dalam hidung dapat menyaring debu yang berukuran lebih besar dari 10 μm. PM10 diperkirakan berada antara 50 dan 60% dari partikel melayang yang mempunyai diameter hingga 45 μm (total suspended particulate). (UNEP, 1994). Sangat berbahaya bukan?
  

Gambar 7, 8, dan 9: Pengukuran Konsentrasi Pencemar Udara PM10 di Kota Sawahlunto selama 7 hari
Oleh: Muhammad Amin, 2015


Gambar 10: Kondisi sampel setelah melakukan pengukuran terhadap PM10
Oleh: Muhammad Amin, 2015
         

Gambar 11 dan 12: Melakukan penelitian di Laboratorium Kualitas Udara Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Andalas, 2015
Penemuan Penelitian dalam Kabut Asap Akibat Kebakaran Lahan Gambut tahun 2015
Setelah melakukan penelitian kurang lebih 60 hari. Dengan melakukan berbagai kegiatan seperti studi pustaka, mengambil sampel di lapangan, dan juga melakukan eksperimen di Laboratorium Kualitas Udara Jurusan Teknik Lingkungan. Saya mendapatkan hasil yang sangat menghawatirkan untuk kondisi kesehatan masyarakat di Kota Sawahlunto.

Gambar 13: Kondisi Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) pada saat tanpa kabut asap tahun 2015 di Kota Sawahlunto
Oleh: Muhammad Amin, 2015

Gambar 14: Kondisi Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) pada saat kabut asap tahun 2015 di Kota Sawahlunto
Oleh: Muhammad Amin, 2015
Bukan hanya berbahaya dari segi ISPU, tapi juga sangat menghawatirkan pada saat saya meneliti kandungan logam yang bersifat karsinogen dan non karsinogen dalam PM10 tersebut. Kemudian saya integrasikan dengan kemungkinan masyarakat Kota Sawahlunto yang akan terkena kanker selama 30 tahun kedepan. Berikut adalah hasilnya.
Gambar 15 dan 16: Hasil perhitungan konsentrasi logam non karsinogen dan karsinogen dalam PM10 akibat kabut asap dari kebakaran lahan gambut tahun 2015 di Kota Sawahlunto
Oleh: Muhammad Amin, 2015
Setelah melakukan perhitungan dengan data yang didapatkan, saat itu penelitian tersebut mengindikasikan bahwa akan ada 129 sampai 130 dari total 1.000 anak-anak di Kota Sawahlunto diperkirakan akan menerima efek kanker akibat terpapar logam dalam PM10 akibat kabut asap dan akan ada 58 sampai 59 dari 1.000 orang dewasa yang akan terkena kanker di Kota Sawahlunto. Sangat mengerikan bukan? Hal ini tidak bisa kita abaikan. Ini harus dicegah dan dihentikan, karena jika tidak, Indonesia akan kehilangan generasi mudanya yang akan melanjutkan perjalanan bangsa ini.
Penelitian yang saya lakukan kemudian menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintahan Kota Sawahlunto khususnya Dinas Kesehatan dalam mengambil keputusan terkait pencemaran udara akibat kebakaran hutan dan/atau lahan gambut dikemudian hari di Kota Sawahlunto. Seperti meliburkan anak-anak SD sekolah apabila mencapai tingkat konsentrasi tertentu. Oleh karena bahaya kebakaran hutan dan/atau lahan ini sangat tinggi, kita harus saling berpegangan tangan, saling merangkul, saling mengingatkan dan menyadarkan bahwa fenomena kebarakan hutan dan lahan gambut yang terjadi beberapa tahun belakangan ini tidak boleh terjadi lagi dan restorasi lahan gambut adalah harga mati demi menyelematkan nyawa manusia dan juga alam tempat kita, anak dan cucu kita melanjutkan hidup. Karena hal ini juga saya semakin tertarik untuk melanjutkan penelitian skripsi saya ke jenjang tesis dengan judul “Analisis Konsentrasi dan Karakteristik Nanopartikel (PM0,1 dan 1) akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia” yang akan dibimbing oleh Prof. Furuuchi Masami dan Dr, Mitsuhiko Hata di Jurusan Environmental Design, Kanazawa University, Jepang.
Video 1: Tentang Kegiatan dan Proses Penelitian Saya dalam Meneliti Kandungan Logam Berat dalam Kabut Asap dari Kebarakaran Lahan Gambut tahun 2015
Selanjutnya apa yang harus dilakukan? Atau apa solusi dari permasalahan ini?
“Melindungi dan merestorasi hutan dan lahan gambut” adalah salah satu solusi yang bisa dilakukan oleh semua kalangan, baik itu pemerintah, masyarakat dan juga pelaku usaha. Karena hutan dan lahan gambut sangat berperan penting dalam menjaga suhu bumi. (www.pantaugambut.id, 2017). Karena hal ini, saya ingin menegaskan kembali bahwa restorasi lahan gambut sangatlah penting baik itu bagi masyarakat dan maupun bagi lingkungan. Bergabung dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh LSM atau komunitas seperti www.pantaugambut.id adalah salah satu langkah nyata untuk ikut bepartisipasi dalam penjagaan hutan dan/atau lahan gambut Indonesia. Berikut ini adalah cara yang bisa dilakukan dalam melakukan restorasi lahan gambut di Indonesia sesuai dengan pedoman pemulihan ekosistem gambut dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan tahun 2015.  Sebagai penjelasannya bisa diakses di website ini: http://ppkl.menlhk.go.id/filebox/20/160320105213PEDOMAN%20PEMULIHAN%20EKOSISTEM%20GAMBUT%202015.pdf 
Ayo... mari bersama melakukan restorasi lahan gambut di Indonesia. Bersama kita bisa menjaga bangsa. 




















Jakarta
16 Juli 2017
Oleh: Muhammad Amin, ST


Alumni Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Andalas dan Kandidat Master Jurusan Environmental Design, Kanazawa University, Jepang.

-pantau gambut, lahan gambut
#PantauGambut

Sumber tulisan:
Barber C.V dan Schweithelm J. 2009. Trial By Fire, Forest Fire and Forestry Policy in Indonesia’s Era of Crisis and Reform. Kerjasama World Resources Institute dgn WWF Indonesia dan Yayasan Telapak
Debano, L.F. Neary D.G. Flolliot, P.F. 1998. Fire Severity Effects on Water Resources. Effects of Fire on Madrean Province Ecosystem: A Symposium Proceedings. USDA. Forest Service, General Technical Report. RM-GTR p:77-84
Fuller, M. 1991. Forest Fire. John Wiley and Sons, Inc. Canada, p: 32-37
Greenpeace. 2015. Sumatera, akan Tertutup dengan Kabut Asap. Bukti baru Menunjukkan bahwa Lahan Gambut dan Perlindungan Hutan merupakan Kunci untuk Menghentikan Kabut Asap.
Herawati, H. dan Santoso, H. 2011. Tropical forest susceptibility to and risk of fire under changing climate: a review of fire nature, policy and institutions in Indonesia. Forest Policy and Economics p: 227-233.
Stolle, F and Tomich, T.P. 1999. The 1997-1998 Fire Event in Indonesia. Nature dan Resource. Vol. 33.No.3 July-September 1999. p. 22-28
UNEP/WHO. 1994. Measurement of Suspended Particulate Matter in Ambient Air, Global Environment Monitoring System/ Air Metodology Reviews Handbook Series, vol.3
US EPA. 2005. The Particle Pollution Report. United States of America
www.pantaugambut.id .Mengenal Lhan Gambut Lebih Jauh. Di Akses di website www.pantaugambut.id. Tanggal 14 Juli 2017pantau gambut

Subscribe to receive free email updates:

Post views: counter
Post views: counter

83 Responses to "Pentingnya Restorasi Gambut bagi Masyarakat dan Lingkungan"

  1. Silahkan bagi teman-teman yang suka artikel ini, bisa di share, dan dimohon juga untuk kritik dan saran, serta pendapatnya di kolom komentar.

    BalasHapus
  2. Greaaaat articel for me especially to know more about this issue then i can understand how was the condition in the past and what should we do in the future to prevent our environment for the next generation.

    So glad to know you Amin as writer in this article.

    Good luck for you !!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you very much. I hope this research can apply in some aspect especially in academic field. I will continue my research in Japan with supervisor Prof. Furuuchi Masami and Dr. MItsuhiko Hata in Natural Science and Technology Kanazawa University, Japan. Hopefully, I can help my government to solve this problem.

      Hapus
    2. Thank you very much. I hope this research can be applied in some aspect especially in academic field. I will continue my research in Japan with supervisor Prof. Furuuchi Masami and Dr. MItsuhiko Hata in Natural Science and Technology Kanazawa University, Japan. Hopefully, I can help my government to solve this problem.

      Hapus
  3. Artikel yang bagus dan informatif. Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca.
    Sayang solusi yg diberikan adalah solusi yang pada umumnya para akademisi dan pemerintah cq. KemwnKLHK sudah memahami bahkan melaksanakannya dengan terobosan kebijakan.

    Bila saja ada solusi lain yang ditawarkan penulis, mungkin bisa menjadi artikel yang berbeda dari yang lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas masukannya Pak Nanda,, InsyaAllah penelitian ini saya lanjutkan di jenjang magister di Kanazawa University dengan fokus ke Nanopartikel ukuran 0,1 nanometer dan 1 nanometer dimana akibatnya bisa menyebabkan kematian. Disana nanti dibimbing oleh Prof. Furuuchi Masami dan Dr. Mitsuhiko Hata, harapannya dengan data-data yang saya dapatkan dari penelitian bisa menjadi perhatian lebih bagi pemerintah bahwa mereka harus serius dalam menangani kasus ini. Saya mungkin hanya sebagai pendorong pemerintah untuk saat ini Pak Nanda

      Hapus
  4. Artikel yang bagus dan informatif. Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca.
    Sayang solusi yg diberikan adalah solusi yang pada umumnya para akademisi dan pemerintah cq. KemwnKLHK sudah memahami bahkan melaksanakannya dengan terobosan kebijakan.

    Bila saja ada solusi lain yang ditawarkan penulis, mungkin bisa menjadi artikel yang berbeda dari yang lain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih atas masukannya Pak Nanda,, InsyaAllah penelitian ini saya lanjutkan di jenjang magister di Kanazawa University dengan fokus ke Nanopartikel ukuran 0,1 nanometer dan 1 nanometer dimana akibatnya bisa menyebabkan kematian. Disana nanti dibimbing oleh Prof. Furuuchi Masami dan Dr. Mitsuhiko Hata, harapannya dengan data-data yang saya dapatkan dari penelitian bisa menjadi perhatian lebih bagi pemerintah bahwa mereka harus serius dalam menangani kasus ini. Saya mungkin hanya sebagai pendorong pemerintah untuk saat ini Pak Nanda

      Hapus
  5. kami pernah mengajak teman teman untuk aksi nyata simpel di Palangka Raya bersama Fisip UI BerbuatBaik, Yayasan Usaha Mulia dan ABBR (www.ayoberbuatbaik.org)
    serta beberapa organisasi lain. Melakukan pemeriksaan gratis untuk penduduk sekitar yang terpapar asap.
    Maulita Mustafa dari YUM bisa bercerita.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah,, sangat bagus Pak Febriyanto.. Saat ini saya juga sedang fokus mengembangkannya ke tahap tesis di Kanazawa Jepang. Semoga data-data yang saya dapatkan dari kebakaran hutan dan/atau lahan bisa menjadi pendorong pemerintah untuk serius dalam menangani kasus ini.

      Hapus
  6. Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam baik yang di darat maupun yang di laut. Kita bangga punya pemuda yang peduli dengan pentingnya menjaga keseimbangan alam, salah satunya dengan menjaga restorasi gambut. Artikel ini bagus,,, mudah2 an bisa mengispirasi anak muda lainnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pak Syafril.. Semoga Indonesia tidak mengalami hal ini di kemudian hari,, Semoga penelitian ini juga bisa menjadi referensi dan sumber ilmu bagi semua orang.

      Hapus

  7. Bahagia dengan adanya artikel ini. ada orang y ternyata msih peduli dan memikirkan kejadian yang krang lbih sdh 2 thun brlalu dengan adanya artikel ini berharap kedepnnya kejadian ini tdak trulang lagi, semoga dengan artikel yang sudah dilakukan penelitian dan sudah ditemukan buktinya juga oleh penulis srta adanya kpedulian pnulis thdap lngkungan indonesia ini bsa mnciptakan indonesia dengan lingkungan sehat dan tentunya masyrakt y sehat juga dan bsa mnjdikan pemuda n pmudi indonesia peduli dengan lingkungannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bu Beti... Semoga bisa saling bekerjasama untuk menjaga lahan gambut kita... jangan lupa juga pantau website www.pantaugambut.id InsyaAllah banyak informasinya

      Hapus
  8. It's very good article, and it's very useful for me

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thank you Mr. Dayat,, I hope you can take something useful in my article and please give me some suggestion if you have to make my article will be better in the future. And for more information you can follow and open this website www.pantaugambut.id . Many information about peat plant here.

      Hapus
  9. Artikel ini sangat bagus untuk peninjauan peristiwa yang terjadi sampai berulang2 di negara kita indonesia ini.. saya berpendapat bahwa lingkungan dan alam sejajar dengan manusia, jika manusia tidak melestarikan alam dan lingkungan hanya mengambil kepentingan yang disengaja merusaknya maka keaimbangan kehidupan akan terganggu, mungkin saya dapat memberikan sedikit entah saran karena saya masih mahasiswa baru yang terpikirkan tentang bagaimana hubungan manusia dengan alam-lingkungan pada saat sekarang ini, mengingat alam dan manusia harus saling besinergi tapi demi ke egoisan manusia mengambil tindakan yang sangat merugikan siklus kehidupan dengan dampak nya kabut asap dan mengganggu kesehatan masyatakat luas. Jadi alangkah baiknya pak dimasukkan sedikit dalam artikel bapak tentang hub. Sosial dan budaya manusia terhadap alam dan lingkungan.terima kasih pak.. semiga memberikan manfaat pada banyaj orang.
    Saya akhiri dengan perkataan kalil qibran"mengapa manusia merusak apa yang telah diciptakan alam".

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Pak Ade.. Terima kasih kembali, semoga bisa menjadi bahan renungan dan juga penyeamgangat bagi kita semuanya... semangat berkarya untuk menjaga bangsa

      Hapus
  10. Assalamu'alaikum.

    Setelah membaca artikel yang ditulis oleh sdr. Amin, saya sangat terkesan dengan metode penelitian dan penulisan yang sangat sistematis. Banyak hal yang kita bisa ambil pelajaran (lesson learn) dari penelitian ini yang mengedepankan metode dan analisa ilmiah untuk mengatasi kabut asap yang terjadi belakangan ini dan upaya mencegah hal yang sama terjadi kembali pada masa yang akan datang. Terimakasih...

    Asnil Fauzi,
    EHS & Security Manager
    PT. Caterpillar Indonesia Batam
    HP. 08117701204

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Uda Asnil. Wah.. sangat diharapkan Da masukan dari uda untuk kebaikan penulisan lebih lanjut,.

      Hapus
  11. I really like the issue that you wrote in this article. it's increased my knowledge about the condition of "lahan gambut" in Indonesia.I hope after reading this article, we can together helping the goverment to solve the problem.

    BalasHapus
    Balasan
    1. For more information you can follow and brows this website www.pantaugambut.id. because many information that you need exist here.

      Hapus
  12. Sangat berguna untuk kedepannya.

    BalasHapus
  13. Artikel yg sangat bagus. Harapannya hasil dari penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi pemerintah dalam mengatasi kebakaran lahan yang terus terjadi di Indonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga Bu Adinda Arwin, semoga hal ini bisa menjadi pendorong pemerintah agar srius dalam menangani kebakaran lahan gambut dan menjganya

      Hapus
  14. Dampak kartula ini sudah berdampak buruk pada semua aspek, dr segi pendidikan dan kesehatan jelas jd point yg mesti trus di perhatikan..,
    Blum lagi dg negara tetangga yg merasa terganggu oleh asap kebakaran hutan tsb..
    Kearifan masyarakat lokal mesti tingkatkn terus.., serta kebijakb pemerintah terhadap pengolahan lahan gambut oleh perusahaan besar yg menjadi salah satu pihak yg harus bertanggung jawab..,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju dengan Pak Nursalmi, Hal ini harus ditanggapi serius oleh pemerintah dengan lahirnya kebijakan-kebijakan yang akan menghentikan terjadinya kebakaran hutan dan/atau lahan dikemudian hari. Bersama membangun bangsa.

      Hapus
  15. Artikel ini sangat bagus sekali untuk dipahami dan sangat bermanfaat bagi masyarakat indonesia. Artikel ini menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga hutan dan menghindari pembakaran hutan yang berakibat buruk terhadap masyarakat lainnya. Seperti kita ketahui, hutan itu harus dijaga, jika tidak dampaknya tidak hanya kepada masyarakat akan tetapi makhluk biotik dan dan abiotik lainnya, seperti punahnya hewan dan tumbuhan yg hidup disana, pencemaran tanah dan udara juga. Oleh sebab itu, manusia harus memikirkan dampak buruknya atas pembakaran hutan dan harus mementingkan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi. Semoga dengan adanya artikel ini, masyarakat sadar, kalau hutan itu harus dijaga bukan dieksploitasi.
    Cintai hutan agar bencana di Indonesia tidak memuncak tiap tahunnya.
    Recommanded sekali artikel ini untuk dibaca dan di pahami.
    👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju sama Mbak Yessi, Hutan itu dicintai, dirawat sebagaimana kita merawat diri kita sendiri, bukan dieksploitasi demi kepentingan pribadi. Apalagi dampaknya akan mempengaruhi banyak hal, bukan hanya di lingkungan hutannya sendiri, tapi juga mempengaruhi orang-orang disana akibat kebakaran hutan tersebut.
      Artikel ini mengajarkan saya betapa pentingnya menahan keegoisan pribadi, dan mementingkan orang lain.

      Hapus
    2. Saya setuju dengan Ibu Yessi dan Ibu Rahmi. Memiliki dan menjaga Indonesia berarti menjaga disi sendiri. Bila telah muncul rasa seprti itu, saya kira tidak akan ada lagi orang dengan sengaja membakar lahan gambut demi kepenting kelompok, golongan atau individu

      Hapus
    3. Sangat setuju sekali ibu ami dan bapak amin. Oleh sebab itu masyarakat indonesia dituntut untuk mempunyai rasa sosial yg tinggi,rasa sosial tdak hanya manusia terhadap manusia lainnya, akan tetapi manusia terhadap lingkungan, tumbuhan, dan hewan.jika rasa sosial yg tinggi itu telah tercipta, pembakaran hutan seperti ini tdak akan terjadi.

      Hapus
    4. Yap, ini jadi PR juga untuk kita semua, agar lebih memiliki kesadaran untuk kepentingan bersama. Pertanyaannya, Bagaimana cara untuk terciptanya kesadaran diri tersebut, sementara peraturan sudah ada, namun masih ada oknum2 tertentu yang tidak bisa dicegah tindakannya... mungkin ini bisa menjadi bahan diskusi untuk kita... Bagaimana menurut Mbak Yessi?

      Hapus
    5. Menanggapi pertanyaan dari ibu ami, bahwa kesadaran itu memang harus datang dari dalam diri oknum2 tersebut, mereka harus menyadari bahwa tindakan mereka itu salah. Orang lain tidak akan didengar, hanya dirinya sendirilah yg harus menyadari kesalahannya yg berdampak sangat buruk terhadap manusia lain dan lingkungan. Menganai peraturan yang sudah ada,banyaknya oknum2 tertentu yg terlibat dalam khasus ini diakibatkan tdak kuatnya hukum sehingga mereka masih dengan santai melakukan tindakan yg salah. Jadi disini ada 2 hal yg mengambil peran penting untuk mengurangi eksploitasi terhadap hutan, yaitu kesadaran dri otnum2 tersebut bahwa tndakannya salah dan hukum yg harus kuat. Kalau pendapat ibu ami bagaimana?

      Hapus
  16. Artikel yang sangat menginspirasi. Semoga artikel ini dapat dibaca oleh pemerintah dan menjadi perhatian penuh bagi semua aspek masyarakat supaya lebih menghargai lingkungan khususnya dalam hal pencegahan kebakaran hutan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bu Utari. Semoga hal ini bisa menjadi pendorong bagi pemerintah untuk serius dalam menangani kasus pembakaran lahan gambut. dan semoga penelitian ini akan menjadi batu loncatan bagi peneliti peneliti lain tentang kebakaran hutan dan atau lahan

      Hapus
  17. Mencegah lebih baik dr mengatasi..
    Dengan article ini..mudah2an bisa menjadi salah satu referensi yg baik untuk di jadikan pertimbangan bagi pihak terkait.. Serta mensosialisasikan pentingnya restorasi gambut untuk lingkungan dan masyarakat di indonesia khususnya...,,
    Mulai dari bahan ajar,, iklan,, pementasan,film, lagu dll..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap,, Mencegah lebih baik dari mengatasi. Saya setuju. Semoga hal ini bisa menjadi faktor pendorong pemerintah untuk mengatasi kebakaran hutan/atau lahan gambut.

      Hapus
  18. Alhamdulillah fenomena kabut asap tidak terjadi lagi beberapa tahun terakhir. Sungguh kita sebagai masyarakat sangat tidak mengharapkan bencana itu terjadi lagi. Seharusnya tulisan yang sangat bagus ini sudah dipublikasikan 2 tahun yang lalu. Tapi saya tetap memberikan dua jempol untuk penulis. Semoga tulisan yang sangat bagus dan informatif serta inspiratif ini bisa menjadi renungan untuk kita bersama dan menjadi acuan pemerintah untuk menyusun program untuk mengantisipasi agar kabut asap tidak terjadi lagi. Kita dan anak cucu kita berhak hidup dengan udara yang bersih. Udara bersih adalah Rahmat yang luar biasa berharga dari Allah SWT. Semoga tidak ternodai oleh kepentingan bisnis dan politis dari pihak yang tidak bertanggung jawab.

    AHMAD RIFKI
    Assistant Engineer K3 dan Lingkungan
    PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Nagan Raya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bapak Ahmad Rifki. Terima kasih atas sarannya. Semoga hal ini bisa menjadi pendorong juga bagi pemerintah to take a serious action. Karena lahan gambut kita sedang diambang gawat oleh pengerusakan tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.

      Hapus
  19. Wahhhh,, Artikelnya keren dan sangat informatif kak. penelitiannya keren banget, semoga penelitian ini bermanfaat untuk kebaikan kita semua kedepannya,, memang saya tidak merasakan langsung kejadian hal tersebut karena tempat saya tinggal jauh dari kawasan itu,, tapi dari penelitian ini saya juga ikut merasakan bagaimana kejadian ketika itu dan juga bisa tau bahaya yang bisa ditimbulkan.. jadi harapan saya kejadian serupa tidak akan pernah terulang lagi, untuk itu semoga penelitian ini jadi acuan pemerintah untuk menyusun program pencegahan agar kabut asap tidak lagi terjadi. Sukses kak buat studinya di Jepang semoga dengan kak Amin melanjutkan studi disana bisa lebih meningkatkan kualitas dari penelitian ini sehingga pemerintah bisa lebih serius dalam pencegahan kejadian kejadian serupa. dan semoga bukan hanya meningkatkan kualitas penelitian ini tapi juga bisa membawa solusi solusi pencegahannya berbekal ilmu dari Jepang,, bukankah Jepang keren banget tuhhh dalam mengatasi lingkungan.. hehe.. jadi makin kepengen bisa lanjut studi di Jepang juga nihh, tentunya nanti juga ingin berkontribusi untuk negara sendiri berbekal ilmu dari sana..

    Terimakasih kak keren artikelnya, Thank you, Arigatou Gozaimasu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama sama Mas Atmaja Dhikara. semoga bisa bermanfaat bagi penulis dan pembaca di seluruh Indonesia

      Hapus
  20. Artikel ini sangat bermanfaat untuk kita semua, selain untuk saling mengingatkan akan pentingnya menjaga lingkungan khususnya hutan dan juga lahan gambut. Hingga saat ini, sudah banyak akibat yang kita rasakan karena kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kita sendiri. Dengan dilakukannya penelitian ini, sangat diharapkan pemerintah dapat memberikan solusi terhadap permasalahan serupa yang kerap terjadi di Indonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih BU Raisa Sevina. Semoga hal ini bisa menjadi faktor pendorong bagi pemerintah untuk serius dalam mencegah terjadinya kebakaran hutan dan/atau lahan kembali.

      Hapus
  21. Incredible..
    Yup, there're so many problems in this country. But, I think the implementation of that article must be colaborated by government, civil society, and also NGO in order to make remarkable change. Thank you for sharing with me, that article is very useful. One of awareness of young generation like you will inspire the others.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yeea... I agree with you. Because together will make this problem easy to solve. I hope, it will make our government more concern about how to prepare some regulation about our "lahan gambut"

      Hapus
  22. Ulasan yang menarik dan informatif. Penelitiannya hasilnya sangat bagus, it can enrich my knowladge.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pak Sulham, semoga ini menjadi pendorong bagi pemerintah untuk membuat kebijakan yang lebih aplikatif

      Hapus
  23. Arttiikel yang sangat bermanfaaat ka!
    semoga Indonesia bisa jadi lebih baik dan sehat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Maya, semoga menjadi bahan referensi bagi semua orang

      Hapus
  24. Alhamdulillah, artikelnya memberi ilmu baru bagi para pembaca, harapannya research ini terus berlanjut sehingga bsa membantu pemerintah dalam penanganan kasus seperti ini.

    BalasHapus
  25. Artikelnya sangat bermanfaat bagi kita semua, dan mengingatkan kita akan pentingnya menjaga lingkungan tersebut.

    Semoga Indonesia segera melakukan restorasi Lahan Gambut, tapi kalau hal ini dilakukan apakah memiliki dampak yang besar untuk Indonesia ke depannya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bapak Rizki. Semoga dengan bersama kita bisa menjaga Indonesia. Semangat pemuda

      Hapus
  26. Ilmu yang didapat di bangku kuliah memang sudah selayaknya diaplikasikan di lapangan sehingga nantinya akan menjadi ilmu yang semakin bermanfaat. Dari artikel ini, kita dapat mengetahui salah satu cara menanggulangi permasalahan lingkungan. Hal yang terpenting adalah bagaimana "tangan - tangan" dari sektor lain bersama - sama menanggulangi dan mengatasi permasalahan kebakaran lahan gambut yang terjadi di Indonesia saat ini. Selanjutnya, untuk author, semoga dapat mendalami lagi terkait ini di jenjang pendidikan selanjutnya di Jepang sehingga nantinya dapat diaplikasikan secara nyata di Indonesia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mba Hana. InsyaAllah. Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai anak muda untuk membantu mengatasi permasalahn yang terjadi di Indonesia. Salah satunya adalah dengan melakukan berbagai penelitian. Semangat bermanfaat

      Hapus
  27. Setelah membaca artikel ini saya banyak mendapatkan ilmu baru. Yang dulunya hanya tahu mengenai Hutan kebakaran lalu terjadilah kabut asap dan menyebabkan pencemaran udara. Ternyata efek dari kabut asap itu sendiri sungguh sangat berbahaya. Tidak hanya ISPA namun bisa beresiko kanker dimasa yang akan datang 😱di Indonesia sendiri sudah langganan terjadinya kebakaran hutan. Penyebab utama dari kebarakan hutan/lahan gambut itu sendiri ulah dari tangan manusia yg tidak bertanggung jawab. Mereka tidak memikirkan dampak apa yg akan disebabkan oleh perbuatan mereka. Bahkan efek kabut asap itu sendiri bisa menganggu kesehatan mereka dan keluarga mereka sendiri. Mungkin tidak terfikirkan oleh mereka sampai kesana. Artikel ini sangat bagus, layak dibaca untuk semua orang. mengingatkan akan pentingnya dalam menjaga lingkungan terutama hutan/ lahan gambut.
    Semoga research yg telah peneliti lakukan dapat membantu pemerintah dalam melindungi hutan/lahan gambut. Dan sukses untuk peneliti dalam melanjutkan penelitian berikutnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju sama kak mila artikelnya sangat menambah wawasan,dan menimbulkan rasa cinta lingkungan,dan lebih bermanfaat lagi saya dapat menjadikan referensi bahan kuliah saya.

      Hapus
  28. Artikel ini sangat bermanfaat sekali. Terimakasih buat pengetahuan barunya☺

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama sama Mba Nadya.. Semoga kedepannya bisa menulis banyak tentang hal ini lagi.

      Hapus
  29. Harava:
    Artikel ini menyajikan ragam kekhawatiran juga solusi bagi kita semua dari dampak buruk kabut asap (kebakaran lahan gambut) yang berpotensi sangat merugikan segala lapisan masyarakat.

    Dan tidak hanya itu, dengan gaya bahasa yang tegas lagi santai, penulis mencoba mengungkap fakta tentang pencemaran udara yang bisa dikatakan jarang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Dalam artian setelah ada korban, baru ditanggulangi.

    Saya apresiasi sekali jika penelitian ini dilanjutkan. Mengingat akan pertingnya menjaga keseimbangan alam juga karena kita berhak mendapatkan udara yang bersih lagi sehat. Jangan karena beberapa kepentingan saja, masyakat kalangan minoritas menjadi korbannya. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mba Harava. Semoga bisa menjadi manfaat dan juga renuungan untuk kita semua. Semoga hal ini bisa dilanjutkan nantinya

      Hapus
  30. Tidak hanya menangani setelah terjadi bencana, kita juga harus mencegah bencana tersebut sebelum terjadi. Seperti kebakaran hutan ini yang harusnya tidak terjadi lagi. Dengan mengambil pelajaran dari kejadian yang sudah lalu, langkah restorasi gambut merupakan salah satu langkah cerdas yang mesti diupayakan. Pemerintah harus membaca Artikel ini 👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mba Aulia Rasyidah atas komentarnya. Semoga bisa dupayakan pemerintah karena ini sudah sangat urgent

      Hapus
  31. Tidak hanya menangani setelah terjadi bencana, kita juga harus mencegah bencana tersebut sebelum terjadi. Seperti kebakaran hutan ini yang harusnya tidak terjadi lagi. Dengan mengambil pelajaran dari kejadian yang sudah lalu, langkah restorasi gambut merupakan salah satu langkah cerdas yang mesti diupayakan. Pemerintah harus membaca Artikel ini 👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mba Annisa Maulidya,, Semoga hal ini bisa menjadi bahan bacaan bagi siapapun dan tentunya bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil aksi nyata.

      Hapus
  32. Artikel yg sangat bagus, penulis mampu menguraikan secara sistematis permasalahan kebakaran lahan gambut. Pemerintah pun sebenarnya telah melakukan upaya untuk mengurangi kebakaran lahan gambut, semoga artikel ini bisa menjadi perantara antara ide ide penulis dengan tindakan pemerintah selanjutnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mba Annisa Maulidya,, Semoga hal ini bisa menjadi bahan bacaan bagi siapapun dan tentunya bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil aksi nyata.

      Hapus
  33. Artikel yg sangat bagus, penulis mampu menguraikan secara sistematis permasalahan kebakaran lahan gambut. Pemerintah pun sebenarnya telah melakukan upaya untuk mengurangi kebakaran lahan gambut, semoga artikel ini bisa menjadi perantara antara ide ide penulis dengan tindakan pemerintah selanjutnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mba Annisa Maulidya,, Semoga hal ini bisa menjadi bahan bacaan bagi siapapun dan tentunya bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil aksi nyata.

      Hapus
  34. Artikel ini sangat menarik, artinya kita semua harus memiliki pemahaman mendalam mengenai sumberdaya alam dan cara pengelolaan yang efektif,salah satunya pemanfaatan lahan gambut dengan tepat agar tidak terjadi lagi kebakaran lahan gambut seperti beberapa tahun lalu. Karena masalah kabakaran ini tidak hanya manjadi sorotan nasional tapi dunia internasional. untuk itu diharapkan adanya kebijakan dari stakeholder terkait untuk restorasi lahan gambut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mba Sari.. Iya, pengelolaan yang efektif adalah kuncinya. Agar SDA kita bisa digunakan semaksimal mungkin, bukan sebaliknya mengambil keuntungan pribadi, kelompok atau golongan dengan membuat bencana seperti membakar hutan di Indonesisa

      Hapus
  35. Artikel ini sangat menarik, artinya kita semua harus memiliki pemahaman mendalam mengenai sumberdaya alam dan cara pengelolaan yang efektif,salah satunya pemanfaatan lahan gambut dengan tepat agar tidak terjadi lagi kebakaran lahan gambut seperti beberapa tahun lalu. Karena masalah kabakaran ini tidak hanya manjadi sorotan nasional tapi dunia internasional. untuk itu diharapkan adanya kebijakan dari stakeholder terkait untuk restorasi lahan gambut.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mba Sari.. Iya, pengelolaan yang efektif adalah kuncinya. Agar SDA kita bisa digunakan semaksimal mungkin, bukan sebaliknya mengambil keuntungan pribadi, kelompok atau golongan dengan membuat bencana seperti membakar hutan di Indonesisa

      Hapus
    2. setelah membaca artikel ini, ilmu dan pengetahuan saya jadi bertambah. benar kata kak Amin, lingkungan merupakan jantungnya bumi, menjaga hutan dan lingkungan adalah kewajiban. semoga dengan adanya artikel ini, pemerintah, masyarakat, dan sahabat lainnya terinspirasi untuk menggerakkan pentingnya menjaga lahan gambut. mari menjaga dan merawat Indonesia, negeri dan bumi tercinta.

      Hapus
    3. Terima kasih Mba Mike. Semoga hal ini bisa diaplikasikan oleh pemerintah kita

      Hapus
  36. Artikel yg baik untuk dibaca. Hanya masalah terbakarnya gambut (dalam konteks yg besar apabila tidak dihentikan) bisa menyebabkan bencana dan penyakit. Dalam tulisan ini diberi pemahaman betapa buruknya kesehatan akibat kabut asap tersebut. Sukses terus saudara Amin!

    BalasHapus
    Balasan
    1. TErima kasih atas komentanya Pak Randa. Semoga bisa mencerahkan pembaca-pembaca tulisan di blog ini..

      Hapus
  37. tulisan yang sangat bagus dan menarik. kebakaran lahan gambut, bukan hanya terjadi secada spontan akibat panas. tapi juga ada andil oknum dibalik ini semua yang mengutamkan kepentingan pribadi dibalik kepentingan umum. dampak yag ditinbulkan pun tidak main main. yang terkena dampak adalah masyarakat yang tak berdosa tak mengerti apa apa. oleh karena itu, tulisan seperti ini hendaknya sampai kepada pihak pemerintah agar lebih serius dalam menegakkan hukum pembakaran hutan, dan meminimalisir dampak yag ditimbulkan terhadap masyarakat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Ta.. Dari penelitian skripsi kemaren, hasilnya sangat ironis dan menghawatirkan. Bagaimana tidak, anak-anak yang tidak berdosa harus ikut menanggung risiko hanya karena keserakahan para segelintir kelompo dan golongan yang membakar lahan untuk menjadikannya tempat usaha.

      Hapus
  38. Brilliant solution!! Saya berharap solusi ini bisa menjadi sebuah langkah untuk meningkatkan kepedulian kita terhadap lingkungan

    BalasHapus
  39. So good and Interesting 👍👍👍

    BalasHapus

Post views: counter